Kamis, 21 April 2011

Semua karena dirimu


 Wanita yang satu ini berprofesi sebagai guru computer di salah satu sekolah negeri milik pemerintah. Rutinitas kesehariannya sebagai seorang guru biasa berakhir pada pukul setengah dua siang. Dengan ditemani seorang supir pribadi, ia kembali ke rumah setiap harinya. Adapun suaminya adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan. Biasanya jam kantor perusahaan tersebut usai pada pukul setengah lima sore.
Setiap kali pulang ke rumah ia dapati sang istri telah merampungkan semua kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Hidangan makan siang telah tertata rapi di atas meja. Menu sehat dan lux sengaja ia hadirkan untuk sang suami, ayah dari anak-anaknya, setiap hari di rumah tersebut. (Rumah mereka merupakan sebuah bangunan berlantai dua dengan lima buah kamar. Ruang tidur utama, ruang tidur ketiga anaknya bersama pembantu, ruang khusus wanita, dan ruang kerja khusus suami). Khusus untuk ruang kerja, sang istri tidak diperkenankan untuk memasukinya tanpa izin terlebih dahulu. Selain ruangan di atas, ditambah lagi sebuah ruangan lain khusus untuk menerima tamu pria, dapur, dan juga kamar mandi. Itu sekilas potret rumah tingkat dua yang mereka huni bersama selama ini.
Setelah selesai menyantap hidangan makan siang yang cukup mewah tersebut, biasanya ia langsung segera meluruskan badannya di tempat tidur untuk beberapa saat lamanya. Ya, kira-kira dua jam lamanya. Terkadang sang istri ikut menemani istirahat siangnya itu. Setelah merasa puas beristirahat dan bangun dari tidurnya, biasanya pria itu segera pergi lagi untuk beberapa keperluan lain baik dalam skala kecil maupun besar. Sementara sang istri masih harus bertahan di rumah da disibukkan dengan beberapa kewajiban rumah tangga lainnya yang berhubungan dengan anak-anak mereka.
Setelah waktu isya’ berlalu, keadaan mulai sedikit tenang dan hening. Anak-anak sudah mulai pergi ke kamar tidur mereka ditemani oleh pembantu;setelah sebelumnya ia bereskan semua pekerjaan rumah yang selama ini menjadi tanggungjawabnya. Sekitar pukul Sembilan malam, sang suami biasanya sudah berada di rumah. Namun, begitu tiba, biasanya ia langsung mencicipi hidangan makan malam sendirian. Ya, ia tak berkenan ditemani sang istri, ia ingin menikmati makanan itu tanpa kehadiran seorangpun di sisinya. Bahkan terkadang ia suruh istrinya untuk mengantarkan makan malamnya ke dalam ruang kerjanya, kemudian ia tutup pintu ruangan rapat-rapat agar ia bias menikmati makan malamnya tanpa harus terusik oleh sesuatu apapun. Taukah kalian mengapa ia sampai bias bersikap sesaklek itu terhadap wanita yang selama ini telah mendampingi hidupnya? Jawabannya tak lain adalah karena ia ingin bebas untuk surfing, berselancar di dunia maya. Tepat sekali, ia ingin menikmati petualangannya di internet tanpa ada seorangpun yang mengganggu. Ia ingin berselancar  di messenger dan website lainnya sejauh jarinya menyentuh toots keyboard computer. Perlu diketahui bahwa di rumah tersebut terdapat dua buah line telepon;line pertama khusus untuk keperluan semua keluarga, kerabat dan handai taulan, sementara line yang lainnya khusus untuk sang suami dan tak seorangpun yang mengetahui nomernya. Setelah itu masing-masing dari mereka memiliki nomer HP sendiri-sendiri. Sebagai seorang guru computer, si istri juga memiliki seperangkat computer khusus yang ia letakkan di ruang tidur mereka berdua. Surfing di internet pun dapat ia lakukan di line telpon keluarga sebagaimana yang telah disarankan oleh suaminya agar tidak mengganggu kenikmatannya ketika sedang berada di dunia maya tersebut.
Demikianlah kondisinya, sang suami asyik dengan kegiatannya di sebuah ruangan yang tertutup rapat dan terkunci dari dalam. Sebuah kebiasaan yang selalu mengundang pertanyaan besar di benak sang istri. Berulang kali ia berusaha untuk mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh suaminya selama ini. Mengapa ia tidak diperkenankan untuk memasuki ruang kerjanya dan ikut menikmati kehidupan di dunia maya bersamanya?mengapa ia selalu melarangnya untuk masuk ke ruangan tersebut sebelum meminta izin kepadanya? Setiap kali diajak untuk berbicara dan ditanyakan kepadanya alas an di balik semua sikapnya selama ini, selalu saja ia mengelak dengan cara-cara yang terkesan kurang jantan dan bertanggungjawab. Akhirnya berjuta pertanyaan yang selama ini menghantui alam fikirannya mendorongnya untuk nekad mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ia pun kemudian berusaha untuk memasuki dunia lain yang sedang merasuki suaminya selama ini.
Dengan modal keahlian dan pengalaman akademis yang selama ini ia miliki sebagai seorang guru computer, di samping tak jarang pula ia membantu memecahkan berbagai permasalahan teknis yang pernah di hadapi suaminya ketika sedang menikmati dunianya. (meskipun sang suami tetap berupaya untuk menyembunyikan berbagai rahasianya selama ini, namun bagaimana pun juga wanita dalam banyak kesempatan jauh lebih cerdik dari apa yang ia duga). Akhirnya ia berhasil menemukan password yang bias masuk dan bergabung di kehidupan malam suaminya yang selama ini sedang mengalami gangguan psikologis dan berbagai permasalahn keluarga yang belum sempat terungkap. Ia pun memilih nama seorang wanita yang sekiranya dapat menarik perhatian banyak pria.
Ya, akhirnya istri yang malang itu pun berhasil memasuki dunia maya yang selama ini dijelajahi oleh suaminya. Coba anda bayangkan, akhirnya mereka bias saling berchatting ria di bawah satu atap yang sama, di dalam dua ruangan yang hanya dibatasi oleh dinding dan pintu, sementara sang suami tidak menyadarinya sedikitpun apa yang tengah terjadi. Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya wanita itu berhasil menarik simpati dan perhatian suami yang malang ini. Lelaki ini pun memintanya untuk menghubunginya di nomer telepon kamar yang terpasang khusus untuknya. Namun sang istri menolaknya. Tentu ia menolak karena khawatir apabila akhirnya semua rencananya selama ini terbongkar. Namun pria ini masih juga ngotot ingin berbicara dengannya, minimal mendengar suaranya agar ia bias memastikan bahwa teman chattingnya benar-benar seorang wanita, bukan justru pria yang selama ini memang suka menipu ketika sedang surfing di media chatting.
Akhirnya mereka berdua sepakat untuk mempergunakan fasilitas messenger untuk bias mendengar dan berkomunikasi, meskipun sang istri masih merasa sangat gugup dan cemas sekali apabila sang suami justru mengenal suaranya. Untuk menghindari hal tersebut, ia meminta dari suaminya agar pembicaraan ini merupakan pembicaraan yang pertama dan sekaligus yang terakhir bagi mereka berdua. Ia katakana bahawa dirinya adalah seorang gadis yang benar-benar menjaga diri dan kehormatannya. Ini semua ia lakukan demi menjaga hubungan baik mereka berdua agar tidak menyakiti hati rekan chattingnya itu. Ia pun berharap apabila nantinya justru terjalin di antara mereka berdua satu hubungan yang lebih khusus lagi dalam suasana yang lebih tenang. Sang suami pnu mengiyakan permintaan tersebut dan berjanji bahwa ia tak akan mengganggu gadis misteri ini di kemudian hari. Tahukah kalian apa yang dikatakan pria itu di dalam pembicaraan tersebut? Keluhan apakah yang ia muntahkan dari benak dan hatinya malam itu? Terutama setelah ia mendengar desah bisikan suara wanita misteri yang satu ini, katanya:
“Aku belum pernah sama sekali mendengar suara wanita seindah ini.”
Sesaat kemudian mulailah  beberapa jurus rayuan gombal ia keluarkan karena mungkni sudah tak tahan lagi mendengar suara wanita tersebut. Setelah ia keluarkan semua uneg-unegnya dan merasa puas dengan curhatnya malam itu, sang gadis misteri pun langsung memintanya menghentikan pembicaraan yang telah mereka lakukan melalui salah satu fasilitas messenger malam itu. Ya, malam itu ia benar-benar terbuka kepada gadis ini. Ia ceritakan segala permasalahan yang sedang ia hadapi selama ini. Ia beberkan semuanya. Dengan sangat berterus terang ia katakana bahwa dirinya sebenarnya telah berkeluarga. Namun saying bahwa sampai detik ini ia belum pernah merasakan kebahagiaan sebagaimana yang layaknya dirasakan oleh sepasang suami istri dalam sebuah ikatan keluarga. Ia merasa bahwa istrinya selama ini merupakan sosok yang selalu menguasai dirinya. Hidupnya selama ini tak lebih hanya sekedar basa-basi belaka. Ya, basa-basi demi anak-anak mereka.
Merasa dipojokkan, sang istri yang masih menyamar sebagai gadis sejuta misteri ini pun berupaya untuk membela dirinya. Ia ceritakan bahwa dirinya dulu juga pernah menikah, namun saying, karena di tengah perjalanan ia harus menuai kegagalan dalam berumah tangga. Sebuah kegagalan hidup yang sangat pahit yang harus ia teguk akibat ulah sang suami yang sudah sangat kecanduan dengan bermain internet. Sejurus kemudian ia pun mulai menyerang pria malang itudengan membuka sekian banyak aibnya selama ini satu per satu. Tentunya semua itu ia lakukan dengan cara yang sangat cerdik sehingga sang suami tidak merasa kalau yang dimaksud adalah dirinya sendiri.
“Setiap hari aku harus berupaya sekuat tenaga untuk memenuhi segala kewajibanku sebagai seorang istri, namun saying suamiku tetap saja tidak mau sedikitpun menaruh perhatian untukku. Ia tak pernah membuatku merasa benar-benar menjadi seorang wanita. Ia pun tak pernah memberikan kehangatan cintanya untukku.” Ungkapnya.
Sekali lagi, pria malang itu tak sadar kalau ternyata yang dimaksud wanita tersebut adalah dirinya sendiri. Bukannya sadar, ia justru menimpali:
“Suami seperti itu memang sosok yang sangat dingin sekali. Ia kurang berperasaan dan perhatian terhadap dirimu. Kurasa engkau punya hak untuk meminta cerai darinya.”
Demikianlah, malam berlalu, keduanya saling membongkar aib pasanagnnya yang selama ini tersembunyi dengan cara yang ternyata telah mampu menghancurkan perasaan dan emosional sang istri yang sebenarnya telah faham benar bagaimana tabiat suaminya. Pria malang tersebut ingin memposisikan dirinya sebagai seorang pahlawan di hadapan wanita sejuta tanda Tanya yang berada di hadapannya ini. Ia pun memintanya untuk bertemu dan menawarkan keinginannya untuk masuk di alur kehidupan yang selama ini telah pergi meninggalkan wanita tersebut sendirian setelah perceraian mereka. Ia berjanji akan berusaha mengganti hari-hari yang telah hilang di masa lalu yang pernah dilalui oleh wanita tersebut bersama suaminya. Intinya, ia berkenan untuk menikahi wanita tersebut dengan satu pernikahan yang syar’i. wanita itu pun memintanya untuk bersabar menunggu beberapa menit saja.
Setelah mendengar pernyataan panas yang membakar dinding hati ini, wanita ini pun segera bergegas menuju ruang kerja suaminya. Ruang kerja yang selama ini menyimpan beribu teka-teki dan sejuta tanda tanya baginya. Beberapa kali diketuknya pintu. Setelah ketukan yang kesekian barulah si suami mau berdiri mengangkat tubuhnya dari kursi dan melangkah menuju kea rah pintu. Dibukanya pintu dengan penuh rasa jengkel. Lalu dengan nada tinggi ia tanyakan mengapa sang istri tersebut mengganggunya? Tak mau kalah, sang istripun dengan suara lantang menggelegar penuh penyesalan dan rasa putus asa mengatakan:
“Ceraikan aku sekarang juga! Dasar penghianat!”
Ibarat disambar petir di siang bolong, lelaki itu hanya diam tercengang karena kaget. Ya, ia sangat kaget dengan permintaan istrinya tersebut. Sebuah permintaan mahal yang dating dengan tiba-tiba dan tak pernah ia duga sebelumnya. Lelaki itu berupaya mengokohkan kakinya agar ia tetap mampu berdiri. Tak lama kemudian dengan penuh rasa tunduk ia mulai menanyakan alas an permintaan cerai istrinya tersebut. Dengan nada terputus-putus sambil menangis sesenggukan sang istri berkata:
“Bukankah tadi kamu bilang bahwa perkawinan kita selama ini hanyalah sekedar basa-basi saja! Bukankah kau katakana bahwa rumah tangga ini hanya demi kebaikan anak-anak semata? Kalau begitu mengapa tidak engkau ceraikan saja diriku!?”
Dengan nafas terputus-putus tak teratur ia melanjutkan lagi,
“Biarkan saja aku pergi mencari kebahagiaanku sendiri, akan kucari dimanapun ia berada!!!”
Setelah itu barulah sang suami sadar kalau ternyata gadis sejuta misteri yang telah menjadi teman chattingnya tidak lain adalah istrinya sendiri, istri yang selama ini tinggal satu atap dengannya. Semuanya ia sadari setelah memperhatikan dengan seksama apa yang baru saja diaktakan oleh istrinya. Namun, demi menjaga martabatnya, pria itu langsung berkilah berupaya untuk membela diri.
“Ini semua gara-gara kamu, dirimulah yang sebenarnya telah menyebabkab aku jadi seperti ini.”
Wanita itu masih terlihat menangis penuh penyesalan. Tangannya memegangi rambut yang ada di kepalanya, sementara wajahnya dibasahi oleh butiran air mata yang sedari tadi jatuh menetes. Itulah kiranya tetesan air mata duka dan penyesalan atas hari-hari yang telah ia lalui bersama suaminya. Masa-masa yang tak akan pernah kembali lagi untuk kedua kalinya. Sambil sesenggukan ia berkata lagi:
“Laki-laki memang selalu begitu, istri selalu saja dipersalahkan, semua persoalan baik besar maupun kecil selalu dibebankan kepada kaum wanita. Sekarang katakana kepadaku satu alas an saja mengapa engkau sampai tega menghianatiku dan berani mencari wanita lain di saat aku masih hidup di sisi mu?!”
Pria itu pun lalu memintanya untuk mau masuk ke ruang kerjanya yang selama ini tak pernah disentuhnya dan berbicara empat mata di sana agar tidak mengusik istirahat anak-anak mereka. Wanita itu pun kemudian mengambil posisi duduk di salah satu pojok ruangan. Tak sabar lagi ia menanti ingin mendengar jawaban dari suaminya. Dengan retorika bicara yang cukup memukau dan susunan kata-kata yang sangat diplomatis sekali, lelaki itu berkata:
“Sebenarnya sejak awal aku sudah bias menebak siapa dirimu, tetapi aku sengaja membiarkannya agar bias mengatakan semua yang aku rasakan selama ini.”
Kemudian sang istri menyanggah alas an tersebut,
“Bohong!, engkau dusta, karena sebenarnya engkaulah yang selama ini kurasa begitu dingin dan acuh. Sekian banyak malam panjang berlalu begitu saja tanpa pernah kau menyapaku karena tak kudapati dirimu di sisiku. Kucari dan terus kucari, namun tak ada gunanya meskipun pada kenyataannya selama ini kita tinggal satu atap bersama.”
Badai perselisihan yang bertiup kencang malam itu pun akhirnya berhenti sesaat setelah keduanya merasa puas untuk salign melontarkan tudingan kepada pasangannya. Kemudian wanita malang itu pun langsung bergegas pergi ke kamar tidurnya diikuti oleh suaminya dari belakang. Keesokan harinya lembaran kehidupan mereka berjalan normal seperti biasanya, meskipun tak ada yang bias menjamin bahwa masing-masing pihak mungkni masih tetap menyembunyikan satu rahasia dan permasalahan lain di hadapan pasangannya. Rahasia dan permasalahan yang memiliki potensi yang sangat besar untuk membuat hubungan pernikahan mereka berdua berakhir untuk selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar